Hmm.. agak telat mengenai Superman. Soalnya musim Superman sudah lewat. Superman, dalam kisahnya merupakan super di bumi, yang sebenarnya merupakan makhluk dari planet lain. Di Planet aslinya - Krypton, Superman bernama Kal-El. Ayahnya adalah Jor-El. Seorang Ilmuwan penting. Ibunya, Lara wanita yang teguh, cerdas, dan berani. Dan ceritanya sampai disini sajalah. heheh.
Bagi para penikmat, tentu mengetahui bahwa orang-orang Krypton tak bisa terbang mandiri. Mereka memerlukan bantuan hewan yang bisa terbang atau pesawat canggih mereka. Tapi mengapa Kal-El/Superman bisa terbang di Bumi?? Kok.. Kal-El kehilangan kemampuan supernya jika dekat dengan batu krypton?? Penasaran pasti??..
Tapi saya nggak akan mendalami interaksi molekular dan radiomagnetik dalam kisah Superman ini. Namun kisah Superman bisa kita komparasi dengan orang-orang rantau yang memilih meninggalkan kampung halaman mereka, melepaskan ketergantungan mereka kepada area nyaman, dan menjadi “super” pada lingkungan baru dan berbeda...
Dalam kehidupan, kita dapati begitu banyak kisah Superman-superman asli Bumi. Asli Indonesia malah. Orang yang merantau dari kampungnya kemudian menjadi orang yang lebih sukses di negeri baru yang didatanginya. Mereka berani melompati ruang dan meninggalkan area nyaman.
Mereka yang berani meninggalkan area nyaman (kampung halaman), akan mengerahkan segenap kemampuan mereka untuk bertahan pada fase awal, untuk kemudian membentuk area nyaman baru pada fase sesudah itu. Semakin berani orang itu, maka orang tersebut akan kembali melompat dari area nyamannya. Siklus ini terus berulang dan akan terus mengijinkannya bertumbuh. Siklus ini yang akan membuat para perantau dan para survivor perlahan-lahan menjadi “super” tanpa mereka sadari...
Namun seperti halnya Kal-El, ketika ia melemah jika dipertemukan dengan batu krypton, begitu pula para perantau itu. Mereka yang begitu garang dan begitu giat di kampung orang, akan menjadi diam dan santai jika tiba saat pulang ke kampungnya. Kembali beradaptasi dengan negeri "gemah ripah loh jinawi", menikmati BBM bersubsidi, dan seabreg kampanye sosial para politisi, cerita teman saya yang perantau seperti itu...hehehehe...
NAH.. sekarang malah teringat tenaga kerja Indonesia yang kita sebut juga "pahlawan devisa". Di negeri orang mereka berjuang keras, sedangkan di negeri sendiri, malah nasibnya kembali tidak jelas. Kita semua satu bukan?? harusnya saling menguatkan dan menjaga. Pada akhirnya, tidak perlu orang-orang berkemampuan super untuk mengangkat harkat dan martabat negara, jika kita bisa benar-benar utuh sebagai bangsa...
Itu hanyalah kisah kecil yang dapat kita lihat dan kita perhatikan, tapi tentunya masih banyak yang lebih memprihatinkan diluar sana nasib sodara-sodara kita.. Mari kita jadi super hero negara kita untuk bersatu dan melindngi bangsa ini..
......Salam Super Hero......
Sumber : Kompas