Tahu gak sob?? Indonesia adalah negara dengan musim terbanyak, selain musim hujan dan kemarau, ada juga musim durian, mangga dan rambutan. Namun, ada juga musim baru yang tidak kalah serunya, Tahu gak apa coba?? YAPP!! BENAR... yaitu musim PILKADA.. Demokrasi membuat setiap daerah mengadakan Pilkada secara langsung, baik Gubernur, Bupati/Walikota. Negara dengan 33 Provinsi (kalau tidak salah) hehehe.. dan ratusan Kabupaten/Kotamadya membuat pesta demokrasi tidak pernah usai di semua wilayah..
Padahal Pilkada itu tidak murah dalam hal biaya dan tidak gampang juga..hehe. Tapi realitanya tetap memiliki banyak peminat, baik untuk jadi calon. makelar, maupun bandarnya.. Wilayah yang sangat luas dan masyarakat yang bersifat heterogen membuat para pemainnya harus pintar-pintar untuk memenangkan pertandingan.. Disamping biaya, perlu rencana dan strategi jitu untuk meraup dukungan/suar, kenapa??? karena serangan fajar atau pembagian angpau sudah tidak menjamin sepenuhnyaa...
Seperti biasa, bangsa ini tidak pernah kehilangan akal untuk mendapatkan jalan keluar yang murah dan pintas! Hobi masyarakat menonton televisi, terutama tanyangan gosip dan sinetron membuat para artis menjadi magnet tersendiri.. Peluang ini tidak disia-siakan oleh para bapak-bapak pelaku politik yang cerdik dan cendekia dan.. Berbondong-bondonglah artis pindah kantor dari yang tadinya penuh dengan kamera sekarang penuh dengan berkas politik..hehehe.. dari posisi Dewan hingga Gubernur tinggal tunggu saja, mungkin tahun depan malah akan ada artis yang menjadi Presiden.. hehehe.
Banyak Pertanyaan Muncul, Apakah salah Artis jadi politisi?? Sebenarnya tidak ada yang salah, semua mempunyai kesempatan yang sama untuk duduk di posisi elit.. Artis, Pengusaha, Pendidik, dan pengangguran sekalipun boleh saja menjadi politisi, ASAL!! dia mampu dan mau memikul tanggung jawab dan bekerja untuk kemakmuran rakyatnya. DAN, Jangan lupa juga, setiap manusia diberi hati untuk mengukur kemampuan diri: "Mampukah saya duduki posisi itu?"..
Artis yang terjun ke politik ternyata juga banyak yang mendulang kesuksesan, selebritas sebagai daya tarik untuk meraih suara sangat efektif dan efisien. Bukan salah rakyatnya kalau memilih yang dia kenal secara visul tanpa tahu kemampuan dan kapasitasnya. Faktor kesenjangan Pendidikan dan informasi antar warga membuat mereka kurang begitu berfikir dampak jangka panjangnya.. dampaknya "menyesal Di akhir" hahaha.. jadi bukan rakyat yang bodoh tapi keterbatasan pengetahuan dan kemalasan mencari tahu lebih dalam sehingga membuat mereka memilih berdasar Pikiran visual ajaa....
Pindahnya Artis ke dunia politik pun menimbulkan kecaman dan peraturan untuk menghadang.. Dan, Asyiknya, artis pun tidak tinggal diam, semakin ditahan semakin kencang usahanya.. "Namanya juga Artis.. hehe.. Media menjadi Ramai dan hiruk pikuk tanpa kita tahu semua itu untuk siapa.. YAHH.. kalau boleh mencari kambing hitam, para pengusung artis itulah yang bersalah, CATAT dan garis bawahi "Kalau Boleh Mencari Kambing Hitam lhooh yaa".hehe.. alasannya mungkin mereka (partai pengusung) cuma memanfaatkan ketenaran aja kali yaa..yang penting dapat suara...hehehe.
Saya yakin kita punya hati nurani yang bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Kita juga punya ukuran tentang seorang pemimpin tanpa perlu dituangkan dalam UU ataupun peraturan yaitu ukuran "pantas gaknya".. Para pengusung pun tahu kredibilitasnya calon tapi jawabanya selalu hampir sama : selama tidak melanggar peraturan ya sah-sah aja..
Saya cuma membayangkan anak-anak kecil menonton sinetron yang sedang adegan marah, teriak, melotot dengan kata-kata kasar dan dengan pakaian seksinya, kemudian anak-anak itu bilang sama orang tuanya, "Pah, Mah itu bupati kita yah?, Pilihan Papa sama Mama, kan??".. WAAAA.. muka bisa merah padam tuhh.. hehehe...
DAN.. Selamat memilih, mau jadi Artis atau politisi?? Dua-duanya?? Boleh juga, silahkan..hehehe..
Semoga Tulisan ini membuka pikiran Sobat-Sobat pembaca agar tidak salah pilih kelak....
Semoga Tulisan ini membuka pikiran Sobat-Sobat pembaca agar tidak salah pilih kelak....